Pentingnya Pendidikan bagi Perempuan

   Pendidikan merupakan sebuah pondasi dalam kemajuan suatu negara. Tanpa pendidikan negara akan mengalami kehancuran maka dari itu suatu negara maju maupun negara berkembang tidak dapat terlepas dari hal pendidikan karena kualitas suatu negara dapat diukur dari kualitas pendidikan negara tersebut. Semakin tinggi kualitas pendidikan negara tersebut maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia  yang dimiliki oleh negara tersebut dan sebaliknya semakin rendah kualitas pendidikan negara tersebut maka semakin rendah pula kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh negara tersebut.   Oleh karena itu setiap warga negara harus dan wajib untuk mengenyam pendidikan baik dari pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi.
 
   Pendidikan di indonesia merupakan sebuah masalah yang kompleks dan luas sehingga menimbulkan berbagai masalah. Di dalam pasal 31 ayat (1) Undang- Undang Dasar 1945 telah diatur tentang hak yang dimiliki oleh setiap warga negaranya untuk mendapatkan pendidikan yang bunyinya “ Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan” . Rendahnya tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan yang tinggi bagi perempuan masih menjadi salah satu masalah dalam dunia pendidikan di indonesia. Pada masa sekarang ini seharusnya pendidikan tidak lagi memandang gender baik dari kaum laki laki maupun kaum perempuan. Namun faktanya menurut data yang dimiliki Kemdikbud tahun 2018, perempuan memiliki angka buta aksara lebih besar dibandingkan dengan laki-laki. Catatan kemdikbud terdapat 1.157.703 orang laki laki yang masih buta huruf. Sedangkan perempuan buta aksara mencapai 2.258.990 dari data tersebut telah membuktikan bahwa pendidikan bagi perempuan masih rendah di negara kita.

   Permasalahan tersebut terjadi karena sebagian orang menganggap bahwa perempuan tidak perlu dan tidak berkewajiban untuk mengenyam pendidikan tinggi. Sebagian orang juga menganggap bahwa sekolah tinggi hanya dapat menghabiskan waktu dan materi yang belum tentu bisa kembali setelah selesai menempuh pendidikan tersebut, oleh karena itu mereka memilih untuk menikah dini. Banyak perempuan indonesia yang menikah muda dengan alasan untuk memperbaiki ekonomi dan memperingan beban kedua orang tuanya. Padahal seorang perempuan akan menjadi ibu rumah tangga yang mempunyai tanggung jawab besar terhadap kehidupan rumah tangganya. Seorang perempuan tidak hanya sekedar menyusui dan memberi makan untuk anak- anaknya namun perannya lebih besar dari itu yaitu mendidik dan memberikan pendidikan karakter yang pertama kali kepada anaknya. Athibi mengatakan bahwa wanita sebagai sekolah pertama, tempat anak-anak menerima nilai-nilai dasar akhlak dan ilmu pengetahuan yang semua itu akan tercetak dalam lembar-lembar hati mereka, sehingga tidak akan terapus oleh peredaran masa dan pergantian tahun.

   Oleh karena itu untuk mewujudkan indonesia berdaya maka pemikiran dari masyarakat indonesia dalam hal tersebut harus segera diubah. Pendidikan perempuan yang baik dapat mengurangi tingginya angka pernikahan dini di indonesia karena mereka tahu kapan waktu yang tepat untuk melangsungkan pernikahan. Saatnya orang tua dan pemerintah memberikan kesempatan bagi para perempuan untuk mengenyam pendidikan tinggi. Pemerintah telah berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan memberikan berbagai macam beasiswa untuk masyarakat yang kurang mampu agar dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini diharapkan agar setiap warga mendapatkan haknya untuk mengenyam pendidikan, sehingga dapat terlaksana peranan sila ke-5 pancasila yaitu memberikan pendidikan yang layak dan adil untuk setiap warga negara Indonesia khususnya bagi kaum perempuan.

https://www.kemdikbud.go.id
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 31 Ayat 1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bunga Sepatu dari Botol Bekas